Perpaduan Budaya: Kemeriahan Karnaval di Festival Jaton ke-XVII

KOTAMOBAGU –  Festival Budaya Jawa Tondano (Jaton) se-Indonesia Timur ke- XVII akan segera digelar di Kotamobagu.

Dalam rangka mensupport acara ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kotamobagu telah menyiapkan beragam karnaval budaya yang menampilkan berbagai suku etnis yang ada di daerah ini. Acara pembukaan akan dilangsungkan di Lapangan Sinindian, Kecamatan Kotamobagu Timur.

Kepala Disparbud, Anki Taurina Mokoginta, menjelaskan bahwa tujuan dari karnaval budaya ini adalah untuk mendukung dan mensukseskan acara festival Jaton.

“Karnaval budaya akan melibatkan suku-suku seperti Bolaang Mongondow, Bugis, Jawa, Bali, Sangihe, Gorontalo, dan beberapa suku lainnya. Melalui kolaborasi budaya ini, acara pembukaan Jaton akan memperlihatkan kekayaan warisan budaya yang ada di Kotamobagu,” katanya, Jumat (16/6/2023)

Lebih lanjut Anki mengatakan bahwa adat Jaton memiliki keterkaitan dengan aspek religi, mirip dengan Kotamobagu yang merupakan daerah Eks Swapraja.

“Oleh karena itu, selain sebagai upaya pelestarian budaya, acara ini juga diharapkan dapat menjadi potensi ekonomi dan pariwisata bagi Kotamobagu,” pungkasnya.

Ali Nurhamidin, Ketua Panitia Fesbud Jaton Ke-17 se-Indonesia Timur, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara masyarakat yang berasal dari Jaton di seluruh Indonesia Timur.

“Saat ini, sudah ada 23 kontingen yang mendaftar, dengan jumlah peserta mencapai dua ribu enam ratus orang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KKJI (Komite Kebudayaan Jawa Indonesia) Farid Asimin menyatakan bahwa pada acara pembukaan, akan ada kolaborasi antara adat Jaton dan adat Bolaang Mongondow.

“ Ini menjadi momen penting dalam memperlihatkan kekayaan budaya dari dua suku yang berbeda namun dapat bersatu dalam kesatuan budaya,”pungkasnya. (Abdul Marham)

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.