Dishut Sulut Gelar Peningkatan SDM Polhut, Ini Pesan Gubernur YSK

MANADO – Dinas Kehutanan Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi jajaran Polisi Hutan (Polhut) Tahun 2025 di Tahura k
Kebun Raya Tumpa H.V Worang, Manado, Rabu (19/11/2025).

Pj Sekretaris Daerah (Sekd) Sulut, Tahlis Gallang, saat menyampaikan amanat Gubernur Yulius Selvanus Komaling (YSK) mengatakan, sektor kehutanan merupakan pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan Sulawesi Utara. “Hutan bukan hanya menyediakan hasil hutan kayu dan non-kayu. Tetapi, juga menjaga stabilitas ekosistem, melindungi keanekaragaman hayati, mengatur tata air, serta menjadi benteng utama menghadapi perubahan iklim, kerusakan hutan, perambahan, pembalakan liar, kebakaran hutan,” katanya

Dikatakannya, Polhut merupakan garda terdepan dalam penegakan hukum di bidang kehutanan, pengamanan kawasan,
pengawasan pemanfaatan hutan, hingga mitigasi terhadap tindakan-tindakan ilegal yang dapat merusak kelestarian lingkungan.

“Oleh karena itu, pemahaman terhadap peraturan perundangundangan menjadi fondasi utama dalam pelaksanaan tugas yang profesional, tegas, dan tepat,” terangnya.

Ia berharala melalui sosialisasi ini para peserta bukan hanya memahami teori, tetapi juga memperkuat kapasitas dan profesionalisme dalam bertindak. “Penegakan hukum kehutanan membutuhkan ketegasan, integritas, dan keberanian, namun juga memerlukan ketelitian, kecermatan dalam prosedur, dan kepatuhan terhadap standar operasional serta etika pelayanan publik,” harapanya.

“Ini yang akan membedakan seorang Polhut yang kuat, kredibel, dan dihormati masyarakat. dalam menjalankan tugas-tugas pengamanan kawasan, saudara-saudara seringkali harus menghadapi situasi sulit, seperti perambahan yang melibatkan banyak orang, potensi konflik sosial, hingga risiko keamanan di lapangan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi terus berkomitmen memperkuat
dukungan terhadap sumber daya manusia dan kelembagaan Polisi Kehutanan, termasuk peningkatan kompetensi, penyediaan sarana prasarana, hingga sinergi dengan kepolisian, TNI, pemerintah kabupaten/kota, serta para pemangku kepentingan lainnya,” jelas Tahlis.

Lebih lanjut ia mendorong anggota Polhut memiliki kemampuan komunikasi sosial yang baik. “Pengamanan hutan bukan semata-mata represif, tetapi juga persuasif. Edukasi, pendekatan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, serta kolaborasi dengan kelompok tani hutan adalah bagian penting dalam menjaga kelestarian kawasan. Dengan pendekatan holistik, kita dapat menciptakan keseimbangan antara perlindungan hutan dan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Sosialisasi ini juga menjadi momentum untuk memperkuat implementasi visi pembangunan daerah “Menuju Sulawesi Utara Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan.”

Pilar keberlanjutan dak akan pernah terwujud tanpa hutan yang sehat, kuat, dan terlindungi. Maka dari itu, kinerja saudarasaudara adalah bagian langsung dari keberhasilan
pembangunan daerah kita.

“Saya berpesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Serap semua materi yang diberikan. Diskusikan setiap persoalan yang ada di lapangan. Berikan masukan secara terbuka dan konstruktif, karena tantangan kehutanan tidak bisa ditangani dengan cara biasa-biasa saja. Kita memerlukan inovasi, keberanian, dan komitmen bersama,” pungkasnya. (Midi)

 

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.