MANADO – Sulawesi Utara menjadi daerah rawan tinggi kedua setelah DKI Jakarta dalam konteks kerawanan pemilu. Hal itu berdasarkan Data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 dari Bawaslu RI.
Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Sulut, Awaludin Umbola menjelaskan, hasil IKP tersebut berdasarkan instrumen penilaian dari Bawaslu RI. Beberapa dimensi seperti Konteks Sosial Politik, Penyelenggara Pemilu, Kontestasi dan Partisipasi di isi secara objektif.
“Memang sejak awal, karena menyadari IKP adalah alat ukur untuk memetakan kerawanan pemilu di daerah maka kami berupaya secara serius dan objektif dalam mengisi instrumen penilaian IKP tersebut,” kata, Ewin, belum lama ini.
Lebih lanjut ia katakaa, IKP merupakan pengingat bagi Bawaslu Sulut terkait apa saja yang harus kita mitigasi secara baik untuk menghadapi pemilu 2024 khususnya di Sulut. Pada Pilkada serentak 2020, Sulawesi Utara pernah masuk 3 besar rawan tinggi dalam IKP. Tetapi kami Bawaslu Sulut tentu maksimalkan program pencegahan dan sosialisasi sehingga apa yang tergambar dalam IKP bisa di mitigasi dari awal.
“Tentu dengan pengalaman itu, Bawaslu Sulut akan memaksimalkan kerja-kerja pencegahan kedepannya agar kerawanan itu tidak terjadi pada pemilu 2024”. Pungkasnya. (Adriansah)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.