Masyarakat Kotamobagu Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan terhadap DBD di Musim Hujan

KOTAMOBAGU – Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah musim hujan yang sering melanda Kotamobagu.

Plt Kepala Dinkes, Fernando M Mongkau, menjelaskan tingginya curah hujan, khawatir akan memudahkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

“Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan gerakan 4M Plus,” kata Fernando, Senin (17/7/2023)

Ia menjelaskan, Gerakan 4M meliputi menguras tempat-tempat penampungan air seminggu sekali, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat bertelurnya nyamuk DBD.

“Sementara itu, “Plusnya” adalah menggunakan kelambu saat tidur pagi atau sore bagi anak atau bayi, menggunakan obat anti nyamuk, serta melakukan pemantauan terhadap jentik nyamuk DBD,” jelasanya.

Kepala Puskesmas Upai, Ria Mokoagow, menyatakan kasus DBD di wilayah Kotamobagu dalam enam bulan terakhir, yaitu dari Januari hingga Juni, telah meningkat.

“Oleh karena itu, diperlukan upaya serius dari semua pihak untuk memutus mata rantai penularan DBD,” ujarnya.

Ria menegaskan pentingnya Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin setiap minggu baik di dalam rumah maupun di lingkungan sekitar.

“PSN bukan hanya melibatkan membersihkan selokan, menebang pohon, atau memangkas rumput, tetapi juga memberantas sarang-sarang perindukan nyamuk seperti mengumpulkan kaleng bekas, botol, kulit buah-buahan, membersihkan talang air, dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat genangan air,” terangnya.

Ria menekankan bahwa PSN sangat penting dalam memberantas jentik nyamuk, sementara fogging bukanlah solusi yang paling efektif.

“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik tidak akan mati. Jika fogging dilakukan secara terus-menerus, nyamuk di daerah tersebut akan menjadi resisten dan fogging tidak akan efektif lagi,” jelasnya.

Ria menambahkan, masalah DBD bukan hanya tugas petugas kesehatan, tetapi tanggung jawab kita semua dalam memutus rantai penularannya.

“Puskesmas Upai terus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M Plus serta PSN secara rutin. Hingga saat ini, terdapat 3 kasus DBD yang dilaporkan di wilayah Puskesmas Upai,” pungkasnya. (Abdul Marham)

 

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.