JAKARTA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merayakan 15 tahun kiprahnya sebagai penjaga demokrasi di Indonesia.
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, menyatakan bahwa selama 15 tahun ini, Bawaslu telah banyak belajar dan menuju tingkat kedewasaan secara kelembagaan.
“Saya berharap di usia Bawaslu ke-15 ini, Bawaslu dapat terus meningkatkan hasil pengawasan dan menjawab tantangan pengawasan ke depan,” kata Rahmat Bagja, saat membuka Tasyakuran 15 Tahun Bawaslu; Sinergi Mengawasi, Jaga Demokrasi di Gedung Bawaslu, Minggu (9/4/2023).
Selanjutnya, Anggota Bawaslu, Totok Hariyono, menjelaskan bahwa tema 15 tahun Bawaslu ini adalah gotong royong dalam melakukan pengawasan.
“Hal ini berarti bahwa sinergi dengan semua pihak dan elemen masyarakat diperlukan untuk menjaga demokrasi dan menegakkan keadilan pemilu,” kata Totok.
Di sisi lain, Herwyn JH Malonda, anggota Bawaslu, berharap di usia 15 tahun, Bawaslu dapat memberikan semangat, motivasi, dan inspirasi baru untuk mengawasi.
“Pentingnya sinergi dalam mengawasi Pemilu 2024 agar damai, ramah lingkungan, dan bermartabat,” ujarnya
Sementara itu, anggota Bawaslu, Puadi, menyatakan bahwa Bawaslu telah bertransformasi menjadi lembaga yang kuat dan memiliki daya jangkauan serta kewenangan dalam pengawasan dan penegakan hukum pemilu.
“Saya berharap Bawaslu dapat semakin fokus dalam melakukan penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa secara profesional dan berintegritas,” harapnya.
Lolly Suhenty, anggota Bawaslu, mengatakan bahwa 15 tahun adalah waktu yang tepat untuk mengokohkan kerja-kerja terbaik Bawaslu.
“Selamat merayakan ulang tahun dan merefleksikan tugas-tugas pengawasan dengan baik,” ucapnya.
Dalam acara tasyakuran 15 Tahun Bawaslu, hadir beberapa anggota Bawaslu periode sebelumnya, seperti Ratna Dewi Pettalolo, Mohammad Afifuddin, Abhan, Fritz Edward Siregar, Wahidah Suaib, dan Nasrullah. Hadir pula anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Aguzt Mellaz, Yulianto Sudrajat, dan Prasadaan Harapan, serta anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP), I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi. (bawaslu/adi)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.