
Konflik PWI Sulut Tuntas, Voucke Lontaan Ditetapkan Sebagai Ketua Sah
JAKARTA – Perseteruan berkepanjangan di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara akhirnya menemui titik akhir. Dua kubu yang sebelumnya bersitegang, yakni kelompok Voucke Lontaan dan Vanny Loupatty, sepakat mengakhiri dualisme yang sempat memecah organisasi wartawan tertua di Indonesia itu di level daerah.
Penyelesaian resmi diumumkan dalam rapat daring yang digelar Senin (20/10/2025), dipimpin langsung oleh Tim Penyelesaian Dualisme PWI se-Indonesia bentukan PWI Pusat. Tim ini terdiri dari Mirza Zulhadi (Ketua), Atal S. Depari (Wakil Ketua), serta anggota Hilman Hidayat dan Kadirah.
Puncak rapat menyepakati langkah damai dari kedua belah pihak, termasuk pencabutan laporan kepolisian yang sebelumnya diajukan masing-masing kubu di Polda Sulut.
“Besok saya akan ke Polda Sulut untuk mencabut laporan saya, sebagai tanda keseriusan saya dalam menjaga persatuan PWI,” ujar Vanny Loupatty dalam forum tersebut. Voucke Lontaan pun menyatakan komitmen serupa.
Keputusan ini didukung penuh oleh tim penyelesaian. Merujuk pada hasil Kongres PWI 2025 di Cikarang, kepengurusan yang sah di PWI Sulut kini berada di bawah kepemimpinan Voucke Lontaan.
Namun, PWI Pusat menekankan bahwa pengurus yang sah harus membuka ruang inklusif bagi seluruh pihak.
“Silakan Bang Vanny dan Bang Voucke bekerja sama membesarkan PWI Sulut. Tidak boleh ada lagi kubu-kubuan,” ujar Kadirah mewakili tim.
Untuk merealisasikan rekonsiliasi, pengurus baru diberikan waktu satu minggu untuk menggelar rapat pleno. Dalam rapat tersebut, keanggotaan dari kubu Vanny akan diakomodasi agar kembali bersatu di bawah satu payung organisasi. (Ramon)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.