Bank Dunia Apresiasi Kinerja Ditjen Dukcapil Kemendagri

NASIONAL – Bank Dunia (World Bank) mengapresiasi kinerja dengan capaian tinggi dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri).

Delegasi Bank Dunia, Yasser el-Gammal dan Tim The Wold Bank mengaku terkesan dan mengapresiasi pencapaian Dukcapil dan menawarkan untuk membuka kesempatan knowledge sharing dengan negara-negara lainnya di bidang Adminduk, termasuk mengundang negara lain untuk datang ke Indonesia untuk belajar dari Dukcapil.

Yasser pun mengacungkan jempol atas keberhasil Ditjen Dukcapil Kemendagri bertransformasi dan terus berproses untuk mencapai lompatan-lompatan berikutnya. Pria yang sudah berkarir di Bank Dunia selama 14 tahun ini menyebutkan, beralihnya output 24 dokumen kependudukan berubah menjadi data menjadi bukti bagaimana tranformasi berlangsung dengan mulus di Dukcapil.

“Kemudian berlanjut simplifikasi proses pencetakan dokumen, dan transformasi dimulai dengan menerapkan tanda tangan elektronik.” kata Yasser pada kunjungannya di Kantor Ditjen Dukcapil, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Ia pun memuji Ditjen Dukcapil Kemendagri terus meningkatkan kualitas layanan adminduk, antara dengan mendorong seluruh Dinas Dukcapil di Indonesia untuk mengembangkan “One Day Service” sebagai simbol selesainya pelayanan Dukcapil bagi masyarakat di hari yang sama, bahkan dalam hitungan menit.

“Di era digital yang serba cepat, pelayanan penerbitan dokumen kependudukan sudah waktunya untuk diselesaikan dalam hitungan menit, atau paling lambat pun tidak lebih dari 1 jam. Saya senang Dukcapil meskipun hanya di beberapa daerah berhasil mencapai itu,” kata Yasser.

Sementara, Dirjen Dukcapil, Prof. Zudan yang juga Ketua Umum Korpri Nasional ini pada prinsipnya menyambut baik dukungan yang ditawarkan Bank Dunia.

Kepada Tim Bank Dunia yang berkunjung, Zudan menegaskan, berbagai pencapaian positif Ditjen Dukcapil bisa terwujud lantaran pelayanan Dukcapil sudah bergeser dari pola-pola manual kepada pola baru dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.

“Hal ini tiada lain untuk mewujudkan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan yang dapat membahagiakan masyarakat. Ukurannya adalah masyarakat bisa tersenyum saat menerima dokumen kependudukan. Itu berarti pelayanan sudah berhasil membahagiakan masyarakat,” pungkas Zudan. (Lucky Fadjri/Kemendagri)

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.