Nama Disebut Terkait PETI, Revan Saputra Bangsawan: Saya Tidak Terlibat

 KOTAMOBAGU – Nama Revan Saputra Bangsawan (RSB) kembali menjadi sorotan setelah disebut-sebut dalam sejumlah pemberitaan media daring terkait aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR). Kali ini, RSB bahkan dituding dibekingi oleh oknum TNI dalam aktivitas tersebut.

Menanggapi tudingan tersebut, RSB secara tegas membantah dan menyebutnya sebagai bentuk fitnah yang tidak berdasar.

“Itu tidak benar. Apa yang diberitakan di media itu sebagai bentuk fitnah,” tegas RSB, Senin (16/6/2025).

Di BMR sendiri memang lagi marak penambangan liar, dan nama RSB selalu dikait kaitkan dengan aktivitas tersebut, namun dirinya sama sekali tidak pernah terlibat dalam aktivitas tambang ilegal seperti yang diberitakan.

“Saya tidak pernah terlibat aktivitas tambang ilegal seperti yang diberitakan. Hal tersebut tidak benar dan sangat merugikan nama baik saya,” tegasnya.

RSB menyayangkan sikap media yang langsung menyebut namanya tanpa proses konfirmasi atau klarifikasi. Ia menilai pemberitaan tersebut tidak memiliki dasar dan tidak sesuai dengan etika jurnalistik.

Pria yang dekat dengan para petani ini mengaku, justru siap untuk membantu para penambang dengan memfasilitasi untuk membentuk koperasi penambang agar masyarakat bisa bekerja secara sah dan profesional. Salah satunya mendorong untuk mengusulkan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) seperti program Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling.

“Saya siap akan bantu agar aktivitas mereka memiliki legalitas,” ujar RSB.

Buyung Pontoh salah satu petani mengatakan, selama ini tidak pernah melihat keterlibatan RSB dalam aktivitas PETI. Ia mengaku, RSB justru banyak membantu kegiatan para petani. Salah satunya jalan perkebunan.

“Pak Revan justru banyak membantu petani. Tapi kalau melakukan aktivitas pertambangan, itu tidak benar,” kata Buyung.

Senada juga dikatakan Robi Dayo warga Kotamobagu. Ia mengaku kaget nama RSB diberitakan, dan dituding terlibat PETI.
Menurut Robi, apa yang diberitakan itu sebagai bentuk fitnah.

Hal senada diungkapkan oleh Robi Dayo, warga Kota Kotamobagu, yang menyebut pemberitaan tersebut sebagai fitnah dan menantang media yang bersangkutan untuk membuktikan tuduhan di lapangan.

“Apa yang diberitakan itu fitnah,silahkan di cek ke lapangan, di mana lokasi yang dituduhkan itu. Coba tunjukkan. Kalau memang benar beliau terlibat, tidak mungkin saya berani bicara seperti ini,” ucap Robi.

Ia juga menyayangkan pemberitaan yang seolah-olah terus menyudutkan RSB tanpa alasan yang jelas.

“Heran saya, kenapa tidak habis-habis media menyebut nama beliau. Padahal kalau mau jujur, justru RSB ini yang siap membantu para penambang tradisional untuk membentuk koperasi,” katanya.

Ia berharap agar media dapat lebih berimbang dalam menyampaikan informasi dan mengedepankan prinsip jurnalistik yang mengedepankan klarifikasi dan verifikasi sebelum mempublikasikan sebuah berita. (Lamk)

 

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.