Luar Biasa, Ini Deretan Pengusaha Sukses Indonesia Tamatan SD dan SMP

KUASA.NET  – Masuk dalam deretan orang sukses dan kaya raya di Indonesi jadi impian atau dambaan banyak orang.

Namun, langkah menuju sukses tersebut dibutuhkan kerja keras dan manajemen yang baik dalam mengelola bisnis.

Disisi lain, banyak yang berfikir untuk mencapai kesuksesan harus bependidikan tinggi, dan mempunyai gelar akademik. Hal itu pun sudah terbantahkan. Pasalnya, meski hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Menegah Pertama (SMP), sebagian orang berhasil sukses dan kaya raya.

Meski begitu bukan berarti pendidikan tidak penting, pendidikan juga harus diutamakan.

Berikut daftar Pengusaha Sukses Indonesia yang hanya tamatan SD ataupun SMP:

I Gusti Ngurah Anom atau Ajik Krisna

Aji Krisna adalah salah satu pengusaha suskes dari Bali. Ia memiliki banyak bisnis dengan pengahsilan Rp25 Miliar perbulan. Namun, tak disangka Ajik Krisna hanyalah tamatan SMP. Ia pun berasal dari kelaurga miskin.  Ia terpaksa harus putus sekolah, tak dapat melanjutkan sekolah karena masalah biaya. Namun kondisi itu bukanlah satu penghalang baginya untuk menggapi impianya. Faktanya Ajik saat ini menjadi salah satu pengusaha terseukses di Bali. Sekarang Ajik telah memiliki banyak jenis bisnis. Di antaranya bisnis konveksi, bisnis oleh-oleh berpredikat terbesar di Bali, bisnis restoran, bisnis Wahana wisata di Bal,i hingga bisnis property.

Eka Tjipta

Meski telah menghembuskan nafas terakhir pada tahun 2019, kisah perjuangan dan semangat pengusaha sukses satu ini wajib menjadi inspirasi semasa hidupnya. Eka Tjipta berhasil mengukir sejarah besar di tanah air. Ia menjadi langganan daftar 10 besar orang terkaya di Indonesia.

Bahkan pernah menduduki peringkat tiga orang terkaya Indonesia dengan harta 120 triliun. Yang patut ditiru dari Eka cipta adalah semangat pantang menyerahnya harta yang ia kumpulkan sampai 120 triliun itu adalah usahanya dari nol ia berasal dari keluarga miskin bahkan sekolah pun ia tak sampai tamat SD masa kecil Eka sebagai ini bisa dibilang sangat keras.  Eka yang lahir dari keluarga miskin di Cina memutuskan pindah ke Indonesia Ia tidak melanjutkan sekolah sebab bekerja membantu orangtuanya mencari uang. Kondisi orang tuanya yang miskin dan terlilit hutang memaksanya bekerja.

Sejak kecil ia telah berjualan gula dan biscuit.  Lambat laun ia mencoba peruntungan dengan bekerja sebagai kontraktor pembuat kuburan.  Singkat cerita pada tahun 1972 ia mulai mengembangkan sayap ke bisnis properti dan bahan kimia pada tahun 1982.

Eka juga mencoba peruntungan di dunia keuangan dengan mendirikan PT internet-start alising yang akhirnya berubah nama menjadi PT Sinarmas Multiartha Tbk.

Di tahun 80-an inilah bisnis Eka mulai berkembang pesat seiring bergulirnya waktu Ia juga mendirikan bank yang diberi nama Bank Sinarmas.  Tak sampai disitu Eka Cipta kembali melebarkan sayapnya di dunia telekomunikasi PT Smart telecom pun dibangun dengan produknya yang bernama Smartfren.

Ekacipta pun pernah berujar kesulitan apapun yang dihadapi asal punya keinginan untuk berjuang pasti semua kesulitan bisa diatasi.

Basrizal Koto

Mungkin tidak banyak orang tahu dengan pria yang akrab disapa Basko ini. Basko adalah seorang konglomerat yang berasal dari Pariaman Sumatera Barat.

Basko terlahir dari keluarga miskin.  Orang tuanya hanya seorang buruh tani yang bekerja di lahan milik orang.  Bahkan yang menyedihkan, terkadang ia hanya makan satu kali sehari. Ketika duduk di bangku kelas 5 SD Basko memutuskan berhenti sekolah dan merantau ke Riau.

Usaha pertama yang dijalani Basko saat merantau adalah membantu orang berjualan di pasar. Basko saat remaja juga pernah jadi  kenek angkutan umum dan juga sopir.  Bahkan ia juga pernah menjadi tukang jahit pakaian. Singkat cerita bertahun-tahun bekerja keras akhirnya Basko berhasil di usaha jual beli mobil. Setelah berkembang pesat Basko pun mendirikan dealer mobil pertamanya. Kemahirannya berkomunikasi dan membangun jaringan membawanya sukses menaklukkan kemiskinan dan membangun kerajaan bisnis. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan dan sejak 2006 dia juga terjun ke bisnis penambangan batubara di Riau serta menyediakan jasa TV kabel dan internet di Sumatera.  Semua bisnis ini kini bernaung dalam satu grup yang dimilikinya yaitu MCB grup

Lanny Siswandy

Lanny adalah salah satu pengusaha wanita tersukses di Indonesia. Beliau merupakan pemilik produk sambal legendaris asal Surabaya yaitu sambal dengan merek buruh.  Wanita ini lahir di kota Madiun pada tahun 1958 silam. Wanita sukses ini ternyata hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 4 SD saja. Saat remaja Lanny  memutuskan merantau untuk mengubah nasib di Surabaya. Nama Rudi sebenarnya adalah nama dari sang suami terciptanya sambal Bu Rudy. Awalnya dari ketidaksengajaan suatu hari saat Lanny mengulek sambal tidak biasanya.  Kali ini dicampur dengan ikan hasil tangkapan suami dan itulah awal mula terciptanya sambal legendaris Bu Rudy.  Lanny, membuka usaha kuliner dengan salah satu menu sambal andalannya. Tak disangka ternyata banyak yang menyukai sambal racikannya. Alhasil, setelah merintis bertahun-tahun, usahanya berkembang pesat. Tak puas sampai disitu Lani juga mengembangkan usahanya di bidang oleh-oleh dan cemilan.

 Susi Pudjiastuti

Tentu tak asing bagi kalian terlebih pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Nama Susi Pudjiastuti semakin meroket dan banyak diperbincangkan di media jauh sebelum menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi Pudjiastuti lebih dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Ia adalah pemilik maskapai Susi Air dengan lebih dari 50 pesawat berbagai tipe dan mempekerjakan 180 pilot lokal dan asing.

Selain itu ia juga memiliki bisnis eksportir ikan ke berbagai negara. Namun siapa sangka Pudjiastuti hanyalah tamatan SMP Susi Pudjiastuti memulai bisnis setelah ia berhenti sekolah. Ia menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp750.000 untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran.

Tahun 1983 bisnisnya berkembang hingga pada tahun 1996. Sushi mendirikan pabrik pengolahan ikan. Bisnis pengolahan ikan ini pun meluas ke pasar Asia dan Amerika. Ia pun berniat membeli pesawat agar dapat dengan cepat mengantar ikan ke luar negeri.

Tahun 2007  ia mencoba mengajukan pinjaman ke bank untuk merealisasikan rencana itu namun rencananya itu ditertawakan pihak bank dan sudah tentu pengajuan kreditnya ditolak. Baru pada tahun 2004 ada bank yang mau mengabulkan kreditnya dari Bank Mandiri. Ia mendapat pinjaman Rp47,1 Miliar.

Saat bencana tsunami di Aceh naluri kemanusiaannya terpanggil. Sushi lalu terbang ke Aceh untuk memberi bantuan pesawat.  Pesawat milik Sushi pertama yang mendarat di Aceh setelah bencana itu.  Keesokannya ia membawa barang-barang bantuan seperti beras mie instan dan kebutuhan lainnya. Sushi dan pesawatnya pun berkutat di Aceh mendistribusikan barang-barang bantuan.  Rencananya ia hanya memberi bantuan sarana angkutan gratis selama dua minggu. Namun banyak LSM dalam dan luar negeri yang memintanya tetap di sana, dan mereka bersedia menyewa pesawat milik Sushi . Dari sanalah lahir nama Susi Air sebagai usaha penyewaan pesawat hingga saat ini.(Siswanto)

 

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.