
Kemendes Teken 28 MoU, Targetkan 80 Kolaborasi Strategis untuk Desa Maju
JAKARTA — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) RI, Yandri Susanto, menegaskan bahwa pembangunan desa tidak bisa berjalan sendiri. Dalam semangat kolaborasi, Kemendes menggandeng berbagai elemen lintas sekto dari kementerian, lembaga, media, hingga organisasi kemasyarakatan dan universitas, guna mempercepat pemerataan ekonomi nasional dari desa.
Pernyataan ini disampaikan Yandri dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Kantor Kemendes PDT, Kalibata, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Sebanyak 28 MoU baru ditandatangani dalam satu hari, sebagai bagian dari langkah strategis menuju target 80 kemitraan kolaboratif nasional.
“Membangun dari desa, dari bawah, untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Kalau ekonomi merata, otomatis kemiskinan bisa dientaskan,” tegas Yandri di hadapan para pimpinan lembaga dan media.
Kemendes PDT dan Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) melahirkan inisiatif Pemred Sahabat Desa. Program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas komunikasi desa melalui pelatihan jurnalistik dan konten kreatif untuk kepala desa dan perangkatnya, sekaligus mendorong transparansi dan partisipasi warga.
“Kita tidak bisa membangun desa kalau masyarakatnya tidak tahu sedang dibangun apa. Media adalah mitra penting dalam mendistribusikan informasi pembangunan,” kata Yandri.
Yandri juga menekankan pentingnya penggunaan data potensi desa yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui program Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ia menilai, keberhasilan kebijakan tak akan tercapai tanpa dukungan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Bagaimana mau tanam sorgum kalau kita tidak tahu potensi lahannya? Data jadi penentu arah dan efektivitas anggaran,” ujarnya, sembari menyebut PT Pos Indonesia dan Telkomsel sebagai mitra penting dalam membangun distribusi dan jaringan komunikasi desa. (Ramon)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.