Drama Penahanan AHB dan SH oleh Jaksa, Ada Suara Teriakan Ibu-ibu: Jangan Kase Biar, Torang Mobuka…
KOTAMOBAGU – Saat penahanan tersangka AHB dan SH oleh Kejaksaan Negeri Kotamobagu ada yang menarik terpantau.
Ketika kedua tersangka masuk ke dalam mobil tahanan, ada suara teriakan keras dari sejumlah Ibu-ibu.
Ibu-ibu tersebut kemungkinan bagian dari kerabat para tersangka.
“Jangan kase biar SH (Menyebut nama tersangka) ne, torang mobuka SH, buka SH ne, semangat SH, semangat,” teriak Ibu-ibu itu.
Entah apa maksud teriakan dari ibu-ibu itu, sepertinya mengisyaratkan kasus tersebut diminta untuk diungkap tuntas, dan diduga ada keterlibatan pihak lain.
Tak hanya itu, tangisan dari seorang tersangka terlihat saat digiring penyidik kejaksaan menuju mobil tahanan.
Diketahui, AHB dan SH resmi ditetapkan tersangka dan ditahan Kejaksaan Negeri Kotamobagu, Rabu 6 Juli 2022.
Kedua tersangka tersebut terjerat dalam Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Bantuan Sosial Pembangunan Rehabilitasi Sosial-Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Dinas Sosial (Dinsos) Bolaang Mongondow (Bolmong).
AHB diketahui selaku Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bolmong dan SH sebagai Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Bolmong.
Penetapan 2 tersangka tersebut berdasarkan, surat Nomor: 407 /P.1.12/Fd.2/07/2022 dan Nomor: 403 /P.1.12/Fd.2/07/2022.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kotamobagu, Elwin Agustian Khahar, SH, MH, mengatakan penetapan tersangka dan penahanan 2 tersangka ini sudah sesuai sebagaimana diatur dalam pasal 21 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Menurutnya, sebelum ditetapkan tersangka dan ditahan, hak-hak kedua tersangka diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Seperti pemeriksaan kesehatan, dan pemberian makanan.
“Kedua tersangka yang ditahan itu dinyatakan sehat lewat prosedur pemeriksaan kesehatan oleh tim medis,” kata Elwin.
Lebih lanjut ia katakan, Kejari Kotamobagu terus melakukan pengembangan terkait penyidikan kasus tersebut.
“Untuk kepentingan penyidikan atau pemeriksaan kedua tersangka itu dilakukan penehanan selama 20 hari,” pungkasnya.
Diketahui, pagu anggaran dugaan tindak pidana korupsi tersebut yakni sebesar sebesar Rp.750.000.000 pada tahun 2019.
Bantuan sosial itu merupakan bantuan dari Kementerian Sosial RI.
Anggaran tersebut untuk bantuan pembangunan sebanyak 50 (lima puluh) rumah kepada 5 (empat) kelompok masyarakat yang tersebar pada 4 (empat) Desa di Bolmong. Yakni di Desa Tadoy, Desa Lolan, Desa Mongkoinit, dan Desa Motabang. (Wira Gie)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.