KESEHATAN – Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati, mengatakan fasilitas kesehatan (faskes) harus memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan mutu layanan.
Pihaknya terus memastikan tidak ada prioritas khusus atau perbedaan layanan antara pasien umum dengan pasien JKN.
“Kini, peserta JKN cukup berobat dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saja yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tidak dibutuhkan lagi salinan kartu JKN untuk persyaratan administrasi pendaftaran. Kami pun menjamin tidak ada iur biaya yang dikenakan kepada peserta JKN apabila sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku,” kata Lily saat kujungannya ke Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama Demak, Kamis (26/1/2023).
Ia berharapseluruh pegawai di rumah sakit paham mengenai regulasi JKN sehingga informasi yang diberikan kepada peserta JKN benar dan tepat sasaran.
“Kami berpesan kepada RSI Nahdlatul Ulama ini untuk memaksimalkan pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN khususnya terkait antrean online dan mengedukasikan manfaatnya kepada peserta JKN, sehingga mereka bisa merasakan kemudahan dari fasilitas yang tersedia tersebut agar proses pendaftaran lebih mudah dan mendapatkan kepastian waktu pelayanan,” pesannya.
Sementara itu, Direktur RSI Nahdlatul Ulama Demak, Abdul Aziz menyambut baik kehadiran BPJS Kesehatan ke rumah sakitnya. Ia pun siap menindaklanjuti masukan BPJS Kesehatan demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada peserta JKN yang mengakses layanan kesehatan.
“Dengan bertambahnya peserta JKN, tentu kami berkomitmen menghadirkan layanan yang kian mudah, salah satunya melalui optimalisasi layanan digital dengan berbagai inovasi seperti yang dilakukan BPJS Kesehatan,” katanya
“Selain itu, kami siap melayani peserta JKN dengan sepenuh hati dan siap atas segala ketentuan serta memastikan seluruh pegawai rumah sakit kami paham terhadap regulasi yang ada dalam memberikan pelayanan kepada peserta,“ ujarnya.(Nofa Nofia/jmkn)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.