Selevel Cafe Siap Tuntut Penyebar Hoaks yang Rugikan Reputasi Usaha

KOTAMOBAGU – Selevel Cafe and Resto memberikan klarifikasi tegas terkait pemberitaan yang dimuat oleh media online sulutreview.com pada 17 Agustus 2025 dengan judul “Baru & Lagi Naik Daun, Diduga Owner Selevel Resto Ancam Pelanggan”. Pihak manajemen menegaskan, informasi tersebut merupakan hoaks yang tidak berdasar dan merugikan reputasi usaha mereka.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin (18/8/2025), kuasa hukum Selevel Cafe and Resto dari JD & Partners Law Firm, Jein Djauhari, membantah keras tuduhan tersebut.

“Pemberitaan ini adalah hoaks yang sangat merugikan. Tuduhan yang menyebutkan adanya ancaman fisik atau verbal terhadap pelanggan adalah kebohongan yang sepenuhnya tidak berdasar. Kami akan mengambil langkah hukum yang tegas terhadap pihak yang menyebarkan informasi palsu ini,” tegas Jein Djauhari.

Kuasa Hukum Selevel Caffe and Resto tersebut menyayangkan bahwa sulutreview.com mempublikasikan pemberitaan sepihak tanpa melakukan verifikasi dengan pihak restoran terlebih dahulu. Jein menegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah hoaks yang sengaja diciptakan untuk memberi citra buruk kepada pihaknya.

“Sebagai media yang mengklaim profesional, sulutreview.com seharusnya melakukan konfirmasi kepada kami. Menyebarkan berita tanpa fakta hanya akan merusak reputasi mereka sendiri dan merugikan kami,” ucapnya.

Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia Kotamobagu itu, juga memberikan klarifikasi mengenai kronologi kejadian yang diberitakan secara sepihak. menurutnya pelanggan atas nama, Monica Elsa Dilapanga melakukan reservasi dengan nama playhouse untuk tempat VIP pada pukul 13.00 WITA, namun mengubah jadwal reservasi menjadi pukul 12 siang pada 17 Agustus 2025. Saat tiba pada pukul 11:59, tempat yang dipesan masih digunakan oleh pelanggan lain. Meskipun demikian, pihak Selevel Cafe and Resto segera menyiapkan tempat tersebut dalam waktu kurang dari 10 menit, yang dapat dibuktikan dengan rekaman CCTV yang ada di restoran.

Namun, yang lebih mengejutkan adalah sikap Monica yang mengetahui tempatnya telah digunakan oleh pelanggan lain, tetapi tetap marah-marah dan tidak sabar.
“Monica terkesan sangat emosional dan marah-marah meskipun kami sudah berupaya menyiapkan tempat dalam waktu yang sangat singkat. Dia bahkan menunjuk-nunjuk waiter dengan nada tinggi dan tidak sabar, meskipun staf kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyiapkan tempat tersebut dengan cepat,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya punya rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa pelanggan hanya menunggu kurang dari 10 menit, bukan dua jam seperti yang diberitakan. Tindakan marah-marah dan sikap tidak sabar yang ditunjukkan pelanggan ini jelas mengindikasikan adanya niat buruk untuk menciptakan masalah yang tidak ada.

Pihak Selevel Cafe and Resto menyatakan bahwa meskipun sudah menyampaikan permintaan maaf secara langsung, Monica tetap marah-marah. “Kondisi tempat sangat ramai pada saat itu, dan meskipun kami sudah meminta maaf, Monica tetap marah-marah. Kami tidak tahu apa motifnya. Kami menyadari kalau pun kami ada kesalahan, kami telah memberikan kompensasi. Kami bahkan membuka open bill dan menempatkan satu waiter khusus untuk dia,” ungkapnya.

“Semua pesanan dicatat dengan cermat dan diproses langsung oleh kasir untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam pelayanan,” tambahnya.

Menurut Jein kliennya sudah berusaha memberikan layanan terbaik, tetapi sikap pelanggan yang tidak sabar tetap membuat situasi semakin buruk.
Pihak Selevel Cafe and Resto juga membantah tuduhan mengenai pelayanan makanan yang lambat. Mereka menegaskan bahwa restoran ini memiliki prosedur yang jelas terkait waktu penyajian makanan. Sebagai contoh, ayam bakar yang memerlukan waktu 35 menit untuk disiapkan sudah disiapkan sesuai dengan waktu yang wajar dan standar.

“Semua makanan yang dipesan sudah tersedia pada pukul 12:58, jauh lebih cepat dari klaim yang menyebutkan waktu tunggu yang lebih lama. Tuduhan tentang pelayanan lambat adalah hoaks yang tidak berdasar,” jelasnya.

Jein juga menyoroti pengakuan Monica Elsa Dilapanga yang menyebut dirinya sebagai pemilik kafe lain. “Ini semakin jelas menunjukkan adanya motif persaingan usaha yang tidak sehat. Mengaku sebagai pemilik kafe dan membandingkan Selevel Cafe and Resto dengan tempat usahanya adalah tindakan yang sangat tidak etis dan merusak reputasi kami,” imbunya.

Lebih mencengangkan lagi, Monica Elsa Dilapanga juga tidak membayar tagihan yang seharusnya dibayar atas pesanan yang telah dilayani. Meskipun sudah menerima layanan dan makanan yang disediakan dengan baik, Monica meninggalkan restoran tanpa membayar total tagihan yang tercatat sebesar Rp 270.000. Tindakan ini semakin menunjukkan ketidakprofesionalan dan tidak etis dari pihak pelanggan yang bersangkutan.

Sehubungan dengan pemberitaan hoaks ini, Selevel Cafe and Resto menuntut Monica Elsa Dilapanga untuk meminta maaf secara terbuka dalam waktu 3×24 jam. Permintaan maaf terbuka tersebut harus disampaikan baik secara langsung kepada Selevel Cafe and Resto maupun melalui platform media sosial yang digunakan untuk menyebarkan berita hoax tersebut.

Jika dalam waktu yang ditentukan tidak ada itikad baik untuk meminta maaf, Selevel Cafe and Resto tidak akan segan-segan untuk mengambil langkah hukum yang tegas, termasuk tuntutan pidana dan perdata atas penyebaran hoaks yang merugikan usaha mereka.
Jika SulutReview dan Monica Elsa Dilapanga tidak memenuhi hak jawab dalam waktu yang telah ditentukan, pihak Selevel Cafe and Resto akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

“Kami siap menuntut pidana atas penyebaran hoaks yang merugikan kami,” kata Jein Djauhari.
Selevel Cafe and Resto menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan pemberitaan hoaks merusak nama baik mereka. “Kami akan melindungi integritas usaha kami dan tidak akan membiarkan berita hoaks merusak reputasi kami. Kami siap untuk menghadapi siapapun yang berusaha menjatuhkan kami dengan cara tidak etis,” tutupnya.

Dengan klarifikasi ini, Selevel Cafe and Resto berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menerima informasi dan tidak terjebak dalam pemberitaan hoaks yang dapat merusak pihak lain tanpa dasar yang jelas. Pihak restoran menegaskan bahwa mereka akan terus melindungi keberlanjutan dan integritas usaha mereka dengan segala cara yang diperlukan, termasuk melalui langkah hukum yang tegas jika diperlukan. (Lamk)

 

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.