
Ponpes Darurrahmah Az-Zainiyah Pontodon Tuan Rumah Madrasah Kaderisasi Bahtsul Masail se-Sulut
KOTAMOBAGU – Pondok Pesantren Darurrahmah Az-Zainiyah Kotamobagu di Desa Pontodon mencatat sejarah sebagai tuan rumah pertama kegiatan Madrasah Kaderisasi Bahtsul Masail se-Sulawesi Utara (Sulut), yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), Minggu (13/07/2025).
Acara ini menjadi pionir dalam forum pembahasan hukum Islam kontemporer di Sulut dan dihadiri oleh perwakilan dari PCNU dan Pondok Pesantren se-Sulut. Kegiatan ini juga menggandeng PW Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh (JQH) NU Sulut, GP Ansor PC Kotamobagu, serta PC Iqomah Nusantara Kotamobagu.
Turut hadir sebagai perumus utama dalam forum ini, KH. Abdullah Aniq Nawawi, Lc., M.A. dari LBM PBNU, serta Gus Barokah Zainul Alam, S.Q., yang juga Rais PCNU Tomohon dan Ketua PW JQH NU Sulut.
Pimpinan Pondok Pesantren Darurrahmah Az-Zainiyah, Asep Ageung Maulana, sebagai ketua panitia pada kegiatan tersebut menjelaskan bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk membahas beberapa persoalan yang muncul dan menjadi keluhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
“Ada empat tema yang dibahas dalam kegiatan ini, pertama bagaimana hukum merubah fungsi lahan pertanian menjadi pertambangan dan atau yang ditanami nilam. Kedua, apa hukum memberikan amplop atau hadiah pada acara pernikahan dan sejenisnya. Ketiga, bagaimana hukum makan pada acara yang diselenggarakan oleh non-muslim. Keempat bagaimana hukum praktek jual beli dengan sistem “tibo” tanpa ada akad antara tibo dan petani dengan studi kasus di Desa Purworejo Kabupaten Boltim,” jelas pria yang biasa disapa Gus Asep ini.
“Tujuan dari acara ini adalah untuk menyiapkan kader yang mampu menjawab problematika keumatan yang ada di sulawesi utara, dan selanjutnya hasil dari bahtsul masail ini akan menjadi rekomendasi untuk para pemangku kebijakan yang ada di sulawesi utara,” lanjut Asep.
Ia juga menambahkan, selain membahas beberapa masalah di atas sebagai langkah awal, kedepannya diharapkan Pondok Pesantren yang ada di Sulut bisa lebih produktif dalam menjawab tantangan keumatan terutama Pondok Darurrahmah Az-Zainiyah bisa menjadi rujukan dalam perumusan dan penetapan Hukum Fiqih atas sesuatu.
Di Kesempatan yang sama, Ketua Komisi II DPRD Kota Kotamobagu, Dani Ikbal Mokoginta Aleg 3 periode dari Fraksi PKB ini turut hadir dalam forum bahtsul masail tersebut turut memberikan masukan dalam diskusi yang berlangsung.
“Tadi kami dimintai tanggapan oleh tim perumus terkait dengan beberapa masalah, maka kami memberikan pandangan, sekaligus turut mengawal kegiatan bahtsul masail ini, dan kami berharap hasil pertemuan ini dapat diserahkan kepada pemerintah se-BMR untuk dijadikan sebagai rekomendasi pembangunan ke depan,” ujar Dani.
Dani menekankan pentingnya forum seperti ini dalam memperkaya khazanah keilmuan Islam di Sulut, khususnya dalam konteks pesantren. “Tidak semua orang memiliki kesempatan ikut serta dalam forum yang diisi oleh para ahli dengan rujukan kitab yang shahih. Maka hasil forum ini perlu disebarluaskan ke masyarakat dan dijadikan pertimbangan oleh pemerintah daerah,” tambahnya.
Ia juga berharap agar pemerintah tidak abai terhadap pandangan keagamaan dalam menentukan kebijakan. “Ini penting sebagai bagian dari sinergi antara pemerintah dan elemen keagamaan demi kemaslahatan masyarakat secara menyeluruh,” tutup Dani, yang juga dikenal sebagai mantan Ketua GP Ansor Kotamobagu. (Lamk)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.