Pemdes Pontodon Timur Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan
KOTAMOBAGU – Pemerintah Desa Pontodon Timur menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan, Rabu (23/8/2022).
Bimtek tersebut merupakan upaya untuk penanganan stunting.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Pontodon Timur ini, dihadiri Camat Kotamobagu Utara, Muh. Junaidi Edo Mopobela didampingi Kepala Desa Pontodon Timur Imelda Pasambuna.
Kepala Desa Pontodon Timur, Imelda Pasambuna, mengatakan, kegiatan yang digelar merupakan upaya pemerintah desa dalam mencegah stunting di wilayahnya.
“Tentunya kegiatan ini bagian dari upaya kami sebagai ujung tombak pemerintah daerah yang ada di desa, dalam mencegah angka stunting,” ucap Pasambuna.
Ia pun berharap, melalui pelaksanaan kegiatan bimtek tersebut dapat menambah wawasan serta pengetahuan kader kesehatan di Desa Pontodon Timur.
“Semoga dengan adanya bimtek ini bisa menjadi wadah para kader kesehatan dalam memahami dan mengetahui upaya yang harus dilakukan dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting di Desa Pontodon Timur,” harapnya.
Terpisah, ditemui di ruang kerjanya usai kegiatan, Camat Kotamobagu Utara Muh Junaidi Edo Mopobela mengatakan, bahwa penanganan stunting ini merupakan program nasional, sehingga sangat diseriusi daerah melalui desa dan kelurahan.
“Berdasarkan hasil evaluasi di dua Puskesmas yang ada di Kecamatan Kotamobagu Utara kasusnya agak tinggi sehingga perlu dilakukan pelatihan maupun bimtek bagi kader-kader kesehatan yang ada di desa seputar upaya yang harus dilakukan untuk pencegahan dan penanganan stunting,” ujar Mopobela.
Ia pun meminta kepada kader kesehatan di tiap desa untuk lebih meningkatkan sosialisasi maupun pendataan secara berkelanjutan terhadap anak-anak yang terindikasi stunting.
Bahkan lanjutnya, bila perlu ibu-ibu hamil harus dihadirkan dalam setiap jadwal Posyandu di desa untuk diberikan sosialisasi atau pemahaman tentang bahaya stunting dan cara mencegahnya termasuk asupan makanan bergizi agar nanti bayi yang lahir sehat.
“Kurangnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk secara rutin memeriksakan diri ke Posyandu atau Puskesmas juga menjadi penyebab deteksi dini kasus stunting, termasuk balita yang masuk target tapi tidak hadir pada saat ada pelaksanaan Posyandu, sehingga sulit dilakukan tindakan pencegahan atau mengatasi stunting,” ungkapnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Mopobela kembali mengimbau para kader kesehatan di tiap desa yang ada di Kecamatan Kotamobagu Utara termasuk Puskesmas agar rutin melakukan pendataan bayi dan ibu hamil yang menjadi target di wilayahnya masing-masing.
“Saya minta data berapa sasarannya, berapa persen yang sudah tercapai dan berapa yang belum. Data itu yang nantinya dijadikan target sasaran para kader untuk dikunjungi. Insyaallah kalau semua stakeholder yang terlibat lebih utama para kader kesehatan di desa terus bersinergi maka angka stunting di Kecamatan Kotamobagu Utara bisa ditekan hingga nol stunting, dengan begitu ibu-ibu hamil bisa melahirkan anak-anak cerdas baik secara fisik maupun mental,” pungkasnya.(Abdul Marham)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.